Iwan Arisanto, S.Pd.
ABSTRAK
Data
angket yang telah disebarkan ke peserta didik dimana dalam pembelajaran IPA
melalui daring sebanyak 59 % kelas 9 SMP 1 Gedangan mengalami kesulitan dalam
materi rangkaian listrik. Ketika ditanya mengapa kesulitan sebanyak 32,6 %
karena media yang digunakan tidak sesuai untuk menemukan konsep materi
tersebut, 27,9 % kesulitan ketika banyak menghitung, 20,9 % materi kurang
bermanfaat dalam kehidupan, 18,6 % materi masih bersifat abtrak. Sehingga perlu
bahan ajar mendukung pembelajaran mandiri dan mudah diakses yaitu mengguakan e
modul berbasis website sekolah. E modul memakai pendekatan saitifik
dimana peserta didik dapat mengamati, bertanya, mencoba melakukan simulasi
praktikum dan menyimpulkan sehingga terbentuk konsep yang kuat Model penelitian
dan pengembangan yang digunakan 4D. Peneliti mengadopsi 3 tahap pengembangan 4D
yaitu 1) Define, 2) Design, 3) Develop. Intrumen
pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket dan soal. Dari
hasil penggunaan e modul tersebut terjadi peningkatan hasil belajar dimana nilai rata-rata sebelum 53 dan setelah
menggunakan e mdoul menjadi 82 sehingga diperoleh peningkatan sebesar
54,7 %. Sedangkat hasil angket presepsi peserta didik terhadap e modul
sebesar 91 % dan termasuk katagori sangat baik.
Kata
Kunci : media, e modul, website sekolah, sainstifik
PENDAHULUAN
Program Wajib Belajar merupakan keseriusan
pemerintah dalam menaikan mutu Pendidikan Indonesia. Peningkatan mutu tersebut
terkendala adanya wabah covid-19 yang dimulai awal tahun 2020. Dimana
merubah tata cara dalam pembelajaran yang selama ini dilakukan tatap muka
menjadi daring (dalam jaringan). Dampaknya nilai peserta didik kurang memuaskan
yang dapat dilihat dari data ulangan harian tahun kemarin. Dengan metode
wawancara di dapat jika sebagian besar guru kesulitan dalam menerapkan metode saintifik
dalam pembelajaran. Peserta didik menjadi tidak mendapatkan konsep yang tepat
terutama pembelajaran yang bersifat abtrak atau menalar seperti pembelajaran
IPA. Hal ini sesuai dengan data angket
yang telah disebarkan ke peserta didik dimana dalam pembelajaran IPA sebanyak
59 % kelas 9 SMP 1 Gedangan mengalami kesulitan dalam materi rangkaian listrik.
Ketika ditanya mengapa kesulitan sebanyak 32,6 % karena media yang digunakan
tidak sesuai untuk menemukan konsep materi tersebut, 27,9 % kesulitan ketika
banyak menghitung, 20,9 % materi kurang bermanfaat dalam kehidupan, 18,6 %
materi masih bersifat abtrak. Pembelajaran dengan metode saintifik tidak
terlaksana dengan baik karena keterbatasan peserta didik memiliki alat untuk
praktikum . Padahal pendekatan saintifik diperlukan untuk membentuk
konsep peserta didik.
Peserta didik dalam pembelajaran jarak
jauh dituntut untuk dapat melakukan pembelajaran secara mandiri. Sehingga
diperlukan modul untuk mengakomodasi pembelajaran jarak jauh. Nana Sudjana
(2002: 132) yang memaknai pengertian modul sebagai alat ukur yang lengkap.
modul pembelajaran sebagai bentuk kesatuan kegiatan belajar yang tersusun rapi
agar peserta didik pun bisa mencapai tujuannya lebih mudah dengan memiliki
komponen metode pembelajaran, media pembelajaran LKPD, bahan ajar termasuk
system evaluasi. Pembuatan modul dapat dilakukan melalui website sekolah yang
bisa disebut sebagai e modul. E modul ini akan mudah diakses oleh
peserta didik karena berada di website sekolah. E modul juga dapat
digunakan oleh seluruh guru mata pelajaran tersebut sehingga perangkat
pembelajarannya terintegrasi dengan baik. E modul memakai pendekatan sainstifik
dimana peserta didik dapat mengamati, bertanya, mencoba melakukan simulasi
praktikum dan menyimpulkan sehingga terbentuk konsep yang kuat. Peserta didik
yang memiliki konsep materi yang kuat diharapkan dapat meningkatkan hasil
pembelajarannya.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Model penelitian dan pengembangan yang
digunakan adalah model pengembangan 4-D (Four D) yang merupakan model
pengembangan media. Model ini dikembangkan oleh S. Thagarajan dkk (1974). Dalam
pengembahangan e modul bebasis website sekolah hanya mengadopsi tiga
tahap dari model penelitian 4-D. Model pengembangan 4D yang diadopsi yaitu 1) Define
(Pembatasan), 2) Design (Perancangan), 3) Develop (Pengembangan).
Pada tahapan pembatasan dilakukan penyebaran angket ke peserta didik kelas 9
tahun ajaran 2020-2021 sehingga diperoleh materi yang akan digunakan e modul.
Selain itu juga diperoleh data awal mengenai kesulitan peserta didik selama
pembelajaran daring. Pada tahap ini juga dianalisis nilai sebelum menggunakan e
modul diambil dari penilaian akhir tahun dimana nilai rata-rata sebesar 53.
Tahap kedua dilakukan perencanaan dengan
membuat story board dimana bagian dari e modul berbasis website
sekolah terdiri dari halaman awal (cover), kata pengantar, daftar isi,
peta konsep dan tujuan pembelajaran, petunjuk penggunaan e modul,
pengamatan dan bertanya, petunjuk melakukan virtual praktikum, melakukan
virtual praktikum, materi hukum kirchoff, evaluasi dan refleksi pembelajaran
serta pembahsaan LKPD praktikum. Pada tahap ini juga dilakukan pembuatan LKPD
dengan menggunakan google form akun belajar.id sehingga dapat
memanfaatkan drive bersama. Dengan adanya drive bersama maka setiap guru IPA
SMP N 1 Gedangan dapat mengakses jawaban peserta didik dan menjadi
terintegrasi. Tahap pengembangan dilakuakn dengan memasukan berbagai materi di
website sekolah yaitu https://www.smpn1gedangan.sch.id
. Agar e modul yang dihasilkan baik maka perlu adanya saran dari teman
sejawat IPA. Saran-saran yang diberikan dapat memperbaiki dan meningkatkan mutu
e modul sehingga siap untuk digunakan.
E modul yang telah jadi
dapat digunakan peserta didik dalam pembelajaran daring maupun luring. Dalam
menggunakan e modul peserta didik dapat langsung mengakses melalui
website sekolah di link https://www.smpn1gedangan.sch.id/berita/detail/154953/e-modul-hukum-kirchoff/ sehingga lebih mudah dan kerja perangkat yang
dimiliki juga ringan. E modul dikembangkan berbasis saintifik
dimana peserta didik diminta mengamati terlebih dahulu video serta
masalah-masalah kelistrikan dalam kehidupan sehari-hari yang ada dan diminta mengajukan
pertanyaan/hipotesis. Untuk mengujinya peserta didik dapat melakukan simulasi
praktikum dengan merangkai alat listrik. Data yang didapat dimasukan ke LKPD
dimana digiring untuk menentukan konsep dan menyimpulkan. Pada e modul juga
disediakan materi, evaluasi dan refleksi serta pembahasaan
praktikum untuk memperkuat konsep yang telah didapat. Dengan e modul
dapat meningkatkan pembelajaran dua arah dalam pembelajaran daring dimana
peserta didik membahas mengenai hasil praktikum di WA. Hal ini berdampak
meningkatnya hasil belajar dimana nilai rata-rata sebelumnya 53 dan setelah
menggunakan e mdoul menjadi 82 sehingga diperoleh peningkatan sebesar
54,7 %. Sedangkat hasil angket presepsi peserta didik terhadap e modul
sebesar 91 % dan termasuk katagori sangat baik dimana hal-hal yang ditanyakan
dalam angket (a) pengetahuan terhadap e modul (b) e modul dapat
membantu belajar (c) e modul dapat meningkatkan hasil belajar (d)
keinginan untuk terus memakai e modul.
KESIMPULAN
DAN SARAN
Penggunaan e modul berbasis website
sekolah dapat meningkatkan hasil pembelajaran peserta didik kelas 9D. Media
yang dibuat digunakan untuk mendukung pembelajaran jarak jauh dan menerapkan
model pembelajaran yang sesuai. Dari hasil penggunaan e modul tersebut
terjadi peningkatan hasil belajar dimana nilai rata-rata sebelum menggunakan e
modul 53 dan setelah menggunakan e modul hasil evaluasi materi Hukum
Kirchoff menjadi 82 sehingga diperoleh peningkatan sebesar 54,7 %. Sedangkat
hasil angket presepsi peserta didik terhadap e modul sebesar 91 % dan
termasuk katagori sangat baik. Setelah melakukan pembelajaran dan menulis
refleksi rata-rata peserta didik mengukapkan perasaan senang setelah belajar
menggunakan e modul.
Manajemen
waktu yang baik dalam pembuatan e modul agar sesuai dengan jadwal
sehingga dapat digunakan ketika materi tersebut diajarkan. Pengembangan e
modul lebih jauh seperti dapat mengganti LKPD yang menggunakan google
form dengan media yang lain agar lebih menarik E modul dapat
diimbaskan ke guru mata pelajaran lain agar meningkatkan hasil belajar peserta
didik secara keseluruhan
DAFTAR
PUSTAKA
Sudjana,
Nana dan Ahmad Rivai. 2002 . Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo
Thiagarajan, S., Semmel,
D.S., Semmel, M.I. 1974. Instructional Development for Training Teachers of
Expectional Children. Minneapolis. Minnesota: Leadership Training
Institute/Special Education University of Minnesota