Gaya adalah tarikan atau dorongan. Gaya dapat mengubah bentuk, arah,
dan kecepatan benda. Misalnya pada plastisin, kamu dapat melempar plastisin
(mengubah arah), menangkap plastisin yang bergerak (mengubah kecepatan), atau bahkan
mengubah bentuk plastisin dengan memberikan gaya. Tahukah kamu, gaya apakah
yang diberikan pada plastisin tersebut? Ada berapa jenis gaya yang dapat kita
temukan dalam kehidupan sehari-hari?
Gaya dapat dibedakan menjadi gaya
sentuh dan gaya tak sentuh. Gaya sentuh contohnya adalah gaya otot dan gaya
gesek. Gaya otot adalah gaya yang ditimbulkan oleh koordinasi otot dengan
rangka tubuh. Misalnya, seseorang yang mendorong meja (Gambar 2.6). Gaya gesek
adalah gaya yang diakibatkan oleh adanya dua buah benda yang saling bergesekan.
Gaya gesek selalu berlawanan arah dengan gaya yang diberikan pada benda.
Contohnya adalah gaya gesekan antara meja dengan lantai. Meja yang didorong ke
depan akan bergerak ke depan, namun pada waktu yang bersamaan meja juga akan
mengalami gaya gesek yang arahnya berlawanan dengan arah gerak meja.
Sumber: Zubaidah, Siti. dkk 2017
Gambar 2.6 Gaya
Otot dan Gaya Gesek
Gaya tak sentuh adalah gaya yang tidak membutuhkan sentuhan (kontak)
langsung dengan benda yang dikenai. Contohnya seperti saat kita mendekatkan
ujung magnet batang dengan sebuah paku besi. Seketika paku besi akan tertarik
dan menempel pada magnet batang. Hal tersebut disebabkan oleh adanya pengaruh gaya magnet yang ditimbulkan
magnet batang. Selain gaya magnet, gaya gravitasi pada orang yang sedang terjun
payung juga merupakan contoh gaya tak sentuh.
Dalam kehidupan sehari-hari benda dipengaruhi oleh lebih dari stu
gaya. Untuk itu kita perlu mencari resultan gaya (∑ F) pada benda tersebut.
Resultan gaya dapat dicari sebagai berikut :
a.
Jika gaya yang
bekerja searah maka resultan gayanya hasil penjumlahan gaya tersebut
Maka menghitung resultan gayanya :
Σ F = F1 + F2
b.
Jika gaya yang
bekerja berbeda arah maka resultan gayanya hasil pengurangan gaya tersebut
Maka menghitung resultan gayanya
Σ F = F2 – F1
Dengan syarat F2 > F1
Contoh soal :
Hitunglah resultan gaya berikut dan tentukan arah gerak benda!
Diketahui : F1 = 25 N
F2 = 20 N
F3 = 50 N
Ditanya : Σ F dan arah benda
Jawab : Σ F = F3 – (F1+F2) à F1 dan F2 dijumlahkan karena searah
Σ F = 50 – (20+25)
Σ F = 50 - 45
Σ F = 5 N
benda bergerak ke kanan karena benda bergerak kea rah gaya yang lebih
besar
Lebih lanjut teori tentang gaya dan interaksinya terhadap gerak benda
akan dibahas pada pembahasan tentang Hukum Newton tentang gerak.
1.
Hukum I Newton
Coba pikirkan, mengapa saat berada di
dalam bus yang sedang melaju kencang dan tiba-tiba bus direm, badan kita akan
terdorong ke depan? Mengapa pada saat berada di dalam mobil kita perlu
mengenakan sabuk pengaman? Peristiwa tersebut merupakan salah satu contoh
peristiwa kelembaman (inersia) suatu benda. Kelembaman (inersia) adalah sifat
yang dimiliki benda untuk mempertahankan keadaannya. Apabila keadaan awal benda
dalam kondisi bergerak, maka benda akan cenderung bergerak terus menerus. Dan
sebaliknya, apabila keadaan awal benda dalam kondisi diam, maka benda akan
cenderung diam. Newton menyatakan sifat inersia benda, bahwa benda yang
resultan (total) gayanya sama dengan nol (∑F=0), benda akan tetap diam atau
bergerak lurus beraturan. Hal ini selanjutnya dikenal dengan Hukum I Newton.
2.
Hukum II Newton
Pernahkah kalian mendorong mobil sedan?
Dapatkah mobil itu berpindah? Jika kalian mendorong truk dengan gaya yang sama
besar seperti ketika mendorong sedan, apakah truk tersebut dapat berpindah?
Mengapa demikian? Percepatan gerak sebuah benda berbanding lurus dengan gaya
yang diberikan, namun berbanding terbalik dengan massanya. Sehingga persamaan
matematisnya dapat dirumuskan:
dimana a = percepatan (m/s2)
∑F = Resultan Gaya (N)
m = massa (kg)
Contoh soal 2.4
1.
Sebuah benda
bermassa 20 kg dikenai gaya sebesar 50 N. Berapa percepatan yang bekerja pada
benda tersebut?
2.
Haikal, Nikolas,
dan Susi menarik sebuah benda bermassa 10 kg diatas permukaan bidang yang
licin. Jika Haikal menarik dengan gaya 85 N ke arah kanan, Nikolas menarik
dengan gaya 100 N ke arah kiri, dan Susi juga ikut menarik denan gaya N. Benda
tersebut bergerak dengan percepatan 6 m/s2, tentukan:
a.
besar gaya yang
ditarik Susi
b.
arah pergerakan
benda
Pembahasan
1.
Diketahui: m = 20 kg
F = 50 N
Ditanya: a …..?
Jawab:
Jadi, besar percepatan yang bekerja pada benda sebesar 2,5 m/s2
2.
Diketahui: FH
= 85 N (ke kanan) m = 10 kg
FN = -100 N (ke kiri) a = 6 m/s2
Ditanya: a) FS ….?
b) arah
pergerakan benda…?
Jawab: a) ∑F = m . a
=
10 . 6 = 60 N
∑F =
FH + FN + FS
60 = 85 + (-100) + FS
FS = 60 – 85 +100 = 75 N
Jadi,
besar gaya tarik Susi sebesar 75 N kearah kanan
b) karena nilai resultan gaya pada benda bernilai positif, maka benda
bergerak ke arah kanan
3.
Hukum III Newton
Pernahkah kamu berpikir, mengapa kita
dapat berjalan di jalan yang permukaannya kasar dan tidak bisa berjalan di
jalan yang permukaannya licin? Kita dapat berjalan di jalan yang permukaannya
kasar dikarenakan ada gaya hentak kaki ke arah belakang yang mengenai permukaan
bidang jalan. Arah gaya yang bekerja pada kaki dan jalan dapat dilihat pada
gambar berikut.
Sumber: Yana, Yuli. 2018
Gambar 2.10 Gaya
Aksi Reaksi pada Orang Berjalan
Gaya yang dihentakkan kaki ke belakang
akan mendapat respon dari gaya gesek antara kaki dan jalan. Besar gaya hentak
kaki ke belakang dan gaya dorong jalan ke kaki nilainya sama, akan tetapi
arahnya berbeda. Sehingga dapat disimpulkan bahwasanya syarat terjadinya gaya
aksi-reaksi ini adalah
1.
terjadi pada dua
benda yang berbeda
2.
berlangsung secara
bersamaan dan gayanya terletak pada satu garis lurus
3.
memiliki nilai gaya
yang sama
4. arahnya berlawanan
Jika sudah memahami materi silahkan melakukan evaluasi dan refleksi dengan klik tombolnya